Kritik yang membangun memang dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan. Namun, jika kritik yang dilontarkan oleh pekerja kepada perusahaan lebih cenderung kepada keluhan, maka sebaiknya tidak dilakukan. Setiap kebijakan perusahaan yang kurang sesuai langsung dikomentari dan dikritik, namun tanpa solusi yang berarti.
Pekerja yang baik, tentunya tidak hanya berhenti pada mengeluh, tapi juga aktif mencari solusi atas permasalahan tersebut. Lebih jauh lagi, pekerja hendaknya senantiasa bertawakal kepada Allah ﷻ karena menyadari bahwa hanya kepada Allah ﷻ tempat berkeluh kesah.
Allah ﷻ memuji Nabi Ya‘qub yang berkata:
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya aku hanya mengadukan kesusahan dan kesedihanku kepada Allah.”
(QS. Yusuf: 86)
Hindari Keluhan dan Kritikan Tanpa Solusi
Sebagai pekerja, hendaknya tanamkan dalam diri untuk bersikap proaktif mencari solusi dalam hal pekerjaan. Kesulitan yang dihadapi saat bekerja, harus dicari jalan keluarnya, bukan sedikit-sedikit mengeluh saja. Karena, jika sikap tersebut dipupuk, bisa membawa vibes atau suasana di kantor menjadi suram, tegang, dan tidak kondusif untuk bekerja.
Masalah yang sebetulnya sederhana pemecahannya, menjadi rumit karena solusi tidak akan muncul saat orang hanya terfokus pada masalah saja. Berbeda jika dia berdiskusi dengan rekan kerja secara sehat, maka pembahasannya tentu akan berujung pada solusi.
Tanda kebaikan seorang karyawan adalah tidak banyak mengeluh kepada manusia, tapi mengadu kepada Allah al-Khaliq. Mengeluh kepada manusia adalah bentuk kehinaan.
Ibnu Qayyim (751 H) berkata:
“Mengeluh kepada makhluk menunjukkan lemahnya keyakinan kepada Allah.”
(Madarijus Salikin)
Hasan al-Bashri (110 H) berkata:
“Mengeluh kepada selain Allah adalah kehinaan. Seorang hamba tidak akan mendapatkan apa-apa selain kerendahan.”
(Shifatush Shofwah)
Pekerja yang baik, semestinya bertawakal kepada Allah dalam pekerjaannya. Ia menyerahkan urusannya kepada Allah setelah berikhtiar secara maksimal.
Umar bin Abdul Aziz (101 H) berkata:
“Jika suatu perkara menghadangmu, tetaplah beramal, jangan memperbanyak keluhan.”
(Tartib Al-Madarik)
Tawakal, Kunci Kemudahan dalam Bekerja
Masalah akan tetap jadi masalah jika terus dipikirkan masalahnya. Namun jika fokusnya adalah solusi, maka solusi akan muncul dari mana saja. Bahkan dari yang tak terpikirkan sebelumnya. Sebab Allah ﷻ yang akan menunjukkan jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Jika seorang pekerja bertawakal kepada Allah ﷻ maka pekerjaannya akan berjalan mulus, sehingga segala sesuatu yang berpotensi mengundang keluhan atau rasa tidak bersyukur dijauhkan oleh Allah ﷻ , digantikan dengan berbagai kemudahan.
Sebagaimana firman Allah ﷻ :
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
“Bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai wakil (yang menangani semua urusanmu).” (QS. Al-Ahzab: 3)
إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rohmat Allah kecuali kaum kafir.” (QS. Yusuf: 87)
Mari Menjadi Pekerja yang Solutif & Saling Menguatkan
Rosululloh ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang Mukmin terhadap Mukmin lainnya itu seperti bangunan, yang satu menguatkan yang lain.” (HR. Bukhori no. 481 dan Muslim no. 2585)
Artinya, ciri orang beriman adalah memberikan penguatan dan solusi kepada sesamanya. Bukan saling menjatuhkan atau menyebarkan prasangka.
Untuk itu, kami ingin mengajak Anda untuk berbagi insight menarik seputar dunia kerja yang berlandaskan nilai-nilai keislaman agar kita selalu bersikap solutif dalam bekerja dan juga selalu mengedepankan keridhaan Allah.
Yuk, share artikel dari Dakwah Korporat kepada teman-teman Anda, untuk pengingat supaya bekerja secara profesional. Bukan jadi sumber masalah dan keluhan, tapi menjadi bagian dari solusi.