Pernah nggak kamu tiba-tiba diminta ngerjain laporan dari tim sebelah? Atau ikut rapat proyek yang kamu sendiri nggak tahu kenapa harus terlibat? Tanpa ada penjelasan, tanpa permintaan resmi, dan sering kali tanpa persetujuan atasanmu.
Tenang saja, adegan menyebalkan yang membuatmu ingin membalik meja ini juga dialami oleh banyak pekerja di dunia.
Dalam laporan Gallup: State of the Global Workplace 2023, sebanyak 44% pekerja mengaku mengalami kelelahan akibat beban kerja yang tidak jelas dan tak sesuai kapasitas mereka.
Sementara studi dari Harvard Business Review mengatakan mengerjakan tugas di luar kewajiban sendiri bisa menurunkan produktivitas tim hingga 20%. Draining banget.
Masalahnya, banyak yang merasa terpaksa menerima karena takut dianggap tidak kooperatif. Padahal ini bisa berdampak ke performa utama mereka sendiri.
Antara Solidaritas dan Eksploitasi Terselubung
Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai ‘gotong royong’. Tapi perlu diingat: membantu rekan kerja dan menerima pendelegasian dari tim lain adalah dua hal yang berbeda.
Beban kerja tambahan tanpa struktur dan komunikasi resmi bisa berpotensi menjadi eksploitasi, bukan kolaborasi.
Menurut American Psychological Association (APA), bekerja di luar perjanjian yang disepakati bisa meningkatkan risiko stres kronis sebesar 36%.
Ini bukan cuma masalah kesehatan mental, tapi juga soal keadilan dalam lingkungan kerja.
Perspektif Islam: Jangan Bebani di Luar Kemampuan
Islam memandang pembagian tanggung jawab sebagai sesuatu yang harus jelas dan adil. Dalam Hadits riwayat Bukhori dan Muslim, Rasulullah ﷺ,bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhori).
Itu berarti, setiap orang punya batas peran dan tanggung jawab yang harus dijaga.
Mendorong seseorang untuk mengambil alih tugas tanpa kejelasan wewenang justru bisa menjauh dari nilai amanah.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
“Dan seseorang tidak akan memikul beban (dosa atau tanggung jawab) orang lain.” (QS. Al-An‘ām: 164)”
Jadi, jika kamu diminta membantu di luar tugas utama, pastikan itu tidak melanggar keseimbangan kapasitasmu.
Boleh Bantu-Bantu Tapi Jangan Merugikan Diri Sendiri
Menolak pekerjaan tambahan bukan berarti kamu egois. Justru, menjaga fokus pada tugas utama adalah bagian dari sikap amanah.
Berikut langkah yang bisa diambil:
- Klarifikasi ke atasan langsung sebelum menerima penugasan dari divisi lain.
- Sampaikan kondisi dan beban kerja yang sedang ditanggung.
- Jika membantu, lakukan dalam batas waktu dan tenaga yang masih sehat.
Bekerja dengan hati dan semangat kolaborasi memang penting. Tapi jangan sampai semangat itu membuat kita terjebak dalam sistem kerja yang tidak adil.
Yuk, jaga amanah dan adab saat bekerja. Karena dalam Islam, bekerja bukan sekadar menyelesaikan tugas—tapi juga tentang menjaga keadilan, kejujuran, dan batas kemampuan diri.
Kalau kamu ngerasa tulisan ini relate banget sama situasi di kantor kamu, jangan ragu share ke tim kamu—terutama ke orang yang suka bilang “ini cuma sebentar kok, bantuin ya”.
(***)