Bosan kerja adalah hal yang sangat manusiawi. Pekerjaan yang dulu bikin semangat, sekarang terasa hambar. File sudah dibuka sejak pagi, tapi otak rasanya masih di kasur bahkan kosong.
Pikiran mulai melantur dan berpikir kenapa hidup tidak ada terasa menarik lagi karena rutinitas ini ternyata secara tidak sadar menggerogoti diri.
Tapi sebelum buru-buru update CV atau nyari lowongan di jam makan siang, coba tarik napas dulu.
Bisa jadi, ini cuma sinyal tubuh dan pikiran minta diajak istirahat… atau minimal mandi dulu sebelum buka laptop.
Rasa Bosan Itu Wajar
Dalam teori modern terkait Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang dipublikasikan pada tahun 1960-an, dijelaskan bahwa pikiran, perasaan, dan perilaku bisa saling mempengaruhi
Bahkan 1.300 tahun sebelum teori ini dikemukakan, sekitar tahun 610–632 M, Nabi Muhammad ﷺ sudah bersabda,
“Ketahuilah, dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh rusak. Ketahuilah, itulah hati” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ini berarti pikiran dan perasaan (hati), dapat mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh tubuh.
Jangan Loyo, Nyalakan Harimu!
Rasa bosan itu wajar, tapi menyerah atas rasa malas? Nggak banget.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ro’d: 11)
Kalau tiap hari terasa berat, mungkin bukan dunia yang salah—tapi rutinitas yang perlu dirombak.
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Ingat waktu terus jalan. Bosan boleh, tapi jangan sampai waktu habis cuma buat meratapi layar dan mencari-cari alasan untuk tidak bergerak.
Rasulullah ﷺ juga pernah mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَل
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan.” (HR. Bukhori, Muslim)
Dan beliau bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah… Semangatlah meraih apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan lemah.” (HR. Muslim)
Jangan Cuma Rebahan dan Ditelan Rasa Bosan
Umar bin Khottob Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata:
“Aku tidak suka melihat salah seorang dari kalian menganggur, tidak dalam urusan dunia, tidak juga dalam urusan agama.” (Hilyatul Auliya’)
Sibuk bukan sekadar soal produktif, tapi tanda bahwa hidup masih digerakkan dengan arah dan makna.
Solusi Ringan untuk Atasi Rasa Bosan
1. Evaluasi rutinitas pagi: Mulai dari bangun tepat waktu, mandi pagi, dan buat ritual kecil yang bikin semangat bangkit.
2. Ambil tantangan baru: Coba ikut proyek baru, belajar skill yang beda, atau ubah suasana kerja.
3. Doa dan tawakal: Bacakan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ agar dilindungi dari rasa malas dan sedih.
4. Luruskan niat: Ingatkan diri bahwa kerja juga ibadah. Cari makna dari tiap tugas, sekecil apa pun.
5. Cari circle yang positif: Gaul sama orang-orang yang rajin dan optimis itu menular. Bikin kerja lebih ringan dan hati lebih tenang.
Bosan kerja bukan tanda kamu harus kabur dari kantor. Bisa jadi cuma alarm tubuh dan hati yang bilang, “Eh, waktunya ganti pola, nih.”
Jadi sebelum buka job portal dan kirim surat resign, coba atur ulang ritme. Karena kadang, yang bikin lelah itu bukan kerjaannya tapi caranya.
(***)