Seringkali, dalam satu tim tak hanya berisikan orang-orang yang semangat kerjanya luar biasa, kerjanya cepat dan kontribusinya tinggi terhadap perusahaan. Ada pula tim yang yang hasil kerjanya kurang berkualitas sehingga dampaknya kecil terhadap perusahaan. Sayangnya, ketika menerima gaji, terkadang mereka mendapatkan upah yang sama.
Tentunya, hal ini bisa membuat karyawan yang kerjanya bagus dan totalitas, merasa kerjanya sia-sia. Karena penghargaan yang diberikan tidak sepadan. Gaji sama, dengan kualitas kerjaan yang berbeda jauh dapat memberikan efek mereka yang banyak berkontribusi menjadi demotivasi.
Sedangkan yang kerjaannya kurang memberikan hasil tapi menerima gaji yang lebih dari kualitas pekerjaannya, tidak akan berusaha meningkatkan kontribusinya. Toh, dengan pekerjaan saya yang seperti ini, saya tetap digaji sama dengan yang lain.
Nah, begitulah apabila pimpinan kurang bisa memberikan penghargaan dan kompensasi yang adil kepada timnya. Hasil kerja beda jauh, tapi kompensasinya sama saja. Hal ini kurang mencerminkan keadilan dalam dunia kerja.
Gaji Tim Sama Rata, Adilkah?
Berkaitan dengan contoh kasus di atas, tentunya akan lebih baik apabila semua tim bisa memberikan kontribusi sesuai dengan gaji yang mereka terima. Namun, diperlukan usaha untuk membuat standarisasi dari kualitas pekerjaan, bagaimana mereka menggunakan jam kerja mereka, dan pembagian kompensasi yang adil kepada tim sesuai dengan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.
Allah SWT menyampaikan dalam Al Qur’an :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil”
(QS. An-Nisa : 58)
Di sini, jelas bahwa adil bukan hanya soal sama secara nominal gaji. Seharusnya dalam memberikan kompensasi yang adil juga disesuaikan dengan beban kerja dan hasil kerja yang karyawan tersebut berikan untuk perusahaan.
Jangan sampai, pemimpin bisnis dzolim dan tutup mata terhadap fenomena ini, sehingga seharusnya tim yang berkontribusi tinggi juga disesuaikan kompensasinya. Tim dengan kontribusi yang rendah, harus pula berbenah diri, meningkatkan kompetensi & cara kerja yang efektif, agar bisa memberikan hasil yang semestinya.
Pertanggungjawaban Gaji Hingga ke Akhirat
Belum banyak orang yang sadar, bahwa gaji yang mereka terima harus dipertanggungjawabkan hingga ke akhirat. Saat bekerja, kita berharap harta halal yang kita bawa pulang untuk menghidupi diri dan keluarga. Namun, sudahkah kita memastikan kehalalan harta/gaji tersebut dengan memberikan hasil yang sepadan kepada perusahaan kita?
Sudahkah kita memberikan hasil terbaik, agar gaji yang kita terima benar-benar sesuai dengan kontribusi serta bersih dari “korupsi-korupsi” di dunia kerja, misalnya korupsi waktu dan korupsi kualitas pekerjaan? Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan yang menghasilkan harta haram, yang tidak kita sadari ya!
Bisnis, Kendaraan untuk Meraih Akhirat
Untuk para owner bisnis, tentunya tujuan berbisnis jelas untuk meraih keuntungan dari jalan yang diridhai Allah. Mulailah untuk menerapkan keadilan dalam memberikan kompensasi bagi karyawan Anda. Jangan sampai ada tim Anda yang menerima kurang dari apa yang telah mereka berikan, seperti membebankan jobdesc tambahan tanpa tambahan gaji, atau menyamakan gaji tim yang hasilnya lebih tinggi dengan tim yang hasil kerjanya jauh lebih rendah.
Ingat, salah satu syarat Anda masuk ke surga nanti adalah dengan menjadi pemimpin yang adil! Jadilah pemimpin yang adil, mulai dari hal terkecil di bisnis Anda.
Semoga artkel ini dapat diambil hikmahnya serta bermanfaat bagi Anda!
One thought on “Kerja Beda Jauh, Gajinya Kok Sama?”
Comments are closed.