Bekerja dari rumah, seringkali mendatangkan berbagai persoalan. Banyak pekerja yang beranggapan kalau WFH (Work From Home) bisa sambil mengerjakan berbagai hal lain di luar jobdesc perusahaan. Padahal, WFH hanya beralih lokasi kerja saja dari kantor ke rumah. Tidak berarti bekerja di rumah bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah, bersantai, minum kopi dan makan cemilan, sampai nonton series sampai lupa waktu.
Padahal, jobdesc sudah dibuat dengan jelas, waktu yang ada terutama di jam kerja harus digunakan sebaik-baiknya untuk mengerjakan tugas. Katanya WFH, tapi malah AFK (Away from Keyboard) atau jauh dari keyboard laptop/komputer. Ketika dihubungi rekan kerja, bilangnya masih di kamar mandi lah, masih belum bisa online lah, bahkan pergi ke luar rumah untuk urusan pribadi tanpa seizin atasan.
Kira-kira, bagaimana ya seharusnya WFH yang tidak melanggar aturan kerja dan syariat?
Statusnya Online, Tapi Kerjaan Selalu Lewat Deadline
Saat bekerja secara online WFH, pekerja wajib untuk hadir juga secara online misalnya dengan mengisi presensi online di jam mulai kerja. Setelah itu, wajib untuk mengerjakan jobdesc yang telah diberikan, berkoordinasi dengan tim lain yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan sigap saat ada panggilan dari kantor untuk urusan pekerjaan.
Apabila dibutuhkan, rapat melalui video conference seperti Zoom wajib dihadiri. Jangan sampai sudah janjian jam 13.00, malah molor hingga cancel karena tidak dapat dihubungi. Ternyata orangnya ketiduran atau tiba-tiba pergi karena lupa jadwal rapat online-nya. Hal seperti ini tentu akan mengganggu ritme kerja rekan lainnya, karena ketidaksanggupan menjaga amanah yang telah diberikan saat WFH.
Allah berfirman :
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya”
(QS. Al-Mu’minun : 8)
Pekerja yang WFH harus bisa mengatur jadwalnya dengan baik. Jangan banyak beralasan, karena Anda digaji untuk bekerja. Bukan untuk bermalas-malasan dan menghindari tugas. WFH memang memberikan fleksibilitas, tidak perlu ke kantor untuk melakukan pekerjaan. Namun bukan berarti Anda bisa menyalahgunakan kesempatan tersebut untuk melalaikan pekerjaan.
WFH Bukan Liburan di Rumah
Mindset tentang bekerja di rumah harus dibenahi agar tidak menganggap WFH sama dengan liburan di rumah. Saat WFH, pekerja tetap berkewajiban untuk mengerjakan pekerjaan kantor sesuai dengan kesepakatan, apakah dikerjakan berdasarkan jam kerja maupun berdasarkan target.
Perlu adanya kesadaran bahwa WFH membuka ruang yang sangat lebar untuk melakukan tindakan korupsi waktu, sehingga bisa berpotensi gaji yang Anda terima menjadi tidak halal. Perhatikanlah bagaimana Anda mengemban amanah pada pekerjaan Anda. Jika sudah sepakat untuk WFH, maka jangan sekali-sekali mengisi waktu kerja dengan kegiatan lain dengan
Yuk, Jadi Agen Tepat Deadline!
Jadi, sudah siap bekerja sesuai dengan ketentuan perusahaan meskipun WFH? Yuk, segera benahi cara kerja Anda, agar WFH tak hanya sekedar online tapi juga bisa menepati deadline pekerjaan.
Kami ingin mengajak Anda untuk berbagi insight menarik seputar dunia kerja yang berlandaskan nilai-nilai keislaman agar kita bekerja tak hanya sekedar bekerja saja, namun juga selalu mengedepankan keridhaan Allah.
Yuk, bagikan artikel dari Dakwah Korporat kepada rekan-rekan Anda, untuk pengingat agar bekerja secara profesional dan totalitas sesuai dengan perintah Allah!